Madiun.Panjinasionalnews.com.Pemerintahan Desa Kajang,Kec.Sawahan,Kab.Madiun melaksanakan Kegiatan bertema:”Peningkatan Kapasitas Bumdesa” yang dihadiri oleh Unsur Kepala Desa, Sekretaris desa,Camat,DPMD, Tokoh Lembaga Desa, Direktur Bumdesa dan jajaran pengurusnya Serta Bhabinkamtibmas dan Babinsa.Dan kegiatan pertemuan ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa bersama pengurus Bumdesa di Gedung Pertemuan Desa.Kepala Desa Kajang Setyo Mardiono berterimakasih atas terlaksananya kegiatan pertemuan yang membahas tentang peningkatan kapasitas Bumdesa ini dan berharap Bumdesa ini kedepannya dapat maju dan berkembang untuk mendukung roda perekonomian pemerintahan desa dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.”Untuk Desa Kajang dalam mendukung peningkatan kapasitas Bumdesa,saat ini sedang merintis unit usaha di bidang perikanan.Melalui pengurus Bumdesa ,Desa Kajang akan dijadikan”Desa Ikan”, artinya Desa penghasil produksi Ikan Nila,” ujar Kades Setyo Mardiono.
Dalam sambutannya,Camat Soleh menghimbau agar pengurus Bumdesa dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan penuh amanah.Karena keberadaan Bumdesa ini dapat lebih ditingkatkan kapasitas Bumdesa kedepannya.Untuk itu Bumdesa perlu memiliki unit-unit usaha yang potensial untuk dapat mendukung menggerakkan roda perekonomian desa.Sehingga kesejahteraan masyarakat desa meningkat dan PAD desa juga ikut meningkat.Menurutnya, bahwa pemerintah pusat terus mendukung keberadaan Bumdesa ini agar berkembang dan pemerintah desa harus menganggarkan 20% dari Dana Desa untuk membantu modal dasarnya.Camat Soleh mendorong agar pengurus Bumdesa dapat bekerjasama dengan pengurus SPPG dalam ikut mendukung dan memasok bahan-bahan makanan yang dibutuhkan program MBG yang telah dicanangkan oleh pemerintah pusat.”Silahkan bekerjasama dengan pengurus SPPG di wilayah, diharapkan Bumdesa dapat memasok kebutuhan SPPG dalam mendukung program MBG,” Ujar Camat Soleh.
Dan di sesi terakhir, narasumber Agus Sugianto dari Dinas PMD Kab.Madiun memberikan paparan materi terkait materi peningkatan kapasitas Bumdesa.Materi peningkatan kapasitas BUMDes mencakup manajemen usaha (perencanaan, pemasaran, keuangan, operasional), tata kelola (transparansi, akuntabilitas, hukum), pengembangan SDM, analisis potensi desa, serta digitalisasi dan inovasi layanan, dengan tujuan menjadikan BUMDes profesional, berkelanjutan, dan penggerak ekonomi desa, meliputi aspek manajerial, teknis, dan regulasi agar dapat meningkatkan PADes dan kesejahteraan masyarakat.
1. Manajemen dan Tata Kelola Usaha
Manajemen Umum: Perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi usaha.
Keuangan: Pembukuan harian, laporan laba rugi, laporan posisi keuangan, dan arus kas.
Pemasaran: Strategi pemasaran dan membangun jaringan eksternal (pemerintah, lembaga keuangan).
Tata Kelola (Governance): Prinsip kooperatif, partisipatif, emansipatif, transparan, akuntabel, dan berkelanjutan (sustainable).
Aspek Hukum: Memahami tugas, hak, dan kewajiban pengurus serta regulasi terbaru.
2. Pengembangan Potensi dan Inovasi
Analisis Potensi Desa: Mengidentifikasi dan memetakan potensi lokal (pertanian, perdagangan, wisata) untuk dijadikan unit usaha.
Strategi Pengembangan Unit Usaha: Mengembangkan unit baru, termasuk layanan digital desa.
Peningkatan SDM: Melatih pengurus agar profesional, inovatif, dan mampu menciptakan lapangan kerja.
3. Dukungan dan Peran Pemerintah Desa
Peran Pemdes: Fasilitator, regulator, pemberi modal, pengawas, dan mediator.
#.Monitoring & Evaluasi: Kegiatan rutin untuk memantau perkembangan dan kinerja BUMDes.
Materi Pendukung
*Administrasi: Pengelolaan surat-menyurat, kearsipan, dan data informasi.
*Pendampingan: Pelatihan saja tidak cukup; pendampingan di lapangan sangat penting untuk implementasi.
Intinya, peningkatan kapasitas BUMDes fokus pada penguatan SDM pengurus dan sistem pengelolaan agar BUMDes bisa mandiri, profesional, dan memberikan manfaat ekonomi maksimal bagi desa.(Warti).
