Blora.Panjinasionalnews.com.Dari data informasi yang dihimpun,Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Blora mengalami kekurangan tenaga 900 guru dengan perincian untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dan hal ini memaksa sejumlah guru merangkap tugas.(Dilansir dari Sumber Berita Blora/Radar Blora).
Terkait permasalahan kekurangan tenaga guru ini,Kepala Dindik Blora, Sunaryo,S.Pd.,M.Si memberikan keterangan dan tanggapannya.
“Berdasarkan data kami, kekurangan guru mencapai 900 orang. Rasio ideal guru-murid seharusnya 1:12, tetapi saat ini masih menggunakan acuan 1:20,” jelasnya, Senin 4 Agustus 2025.
Lebih lanjut Sunaryo menyampaikan, tahun ini merupakan masa akhir penyelesaian afirmasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Tahun depan, kami akan mengajukan formasi ASN baru. Seleksi akan dibuka untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) secara normal,” ujarnya.
Untuk mengatasi kondisi kekurangan guru sementara, Dindik Blora melakukan redistribusi guru dari sekolah yang kelebihan tenaga pengajar.Beberapa guru bahkan harus merangkap jabatan, seperti menjadi Wakil Kepala Sekolah, Kepala Laboratorium, atau Kepala Perpustakaan.
“Meski merangkap, mereka tetap wajib mengajar minimal 24 jam per minggu. Ini upaya darurat untuk menutupi kekurangan,” tegasnya.
Ia juga menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan guru termasuk prioritas mendesak. Dindik akan berkoordinasi dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk memastikan alokasi anggaran.
“Kami harap ini segera terpenuhi. Kami serahkan ke TAPD karena ini kebutuhan wajib,” pungkasnya.
Pihak sekolah berharap kepada Pemerintah Daerah untuk kasus Kekurangan guru ini dikhawatirkan mempengaruhi kualitas pendidikan di Blora. Beberapa sekolah terpaksa menggabungkan kelas atau mengurangi jam pelajaran tertentu. Orang tua dan pengamat pendidikan mendesak pemerintah segera mengambil langkah konkret, termasuk mempercepat rekrutmen dan meningkatkan anggaran pendidikan daerah. (***).