Magelang.Panjinasionalnews.com – Seni tari tradisional bukan sekadar hiburan, tetapi bagian dari identitas budaya yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang. Hal inilah yang menjadi pegangan Aipda Ridha Susadam, Bhabinkamtibmas Kelurahan Tidar Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, yang tak hanya bertugas sebagai seorang Polisi, tetapi juga menjadi penjaga budaya melalui seni tari.
Di tengah tugasnya sebagai anggota Polres Magelang Kota, Aipda Ridha dengan penuh dedikasi mengelola Sanggar Tari Rampak Buto, tempat di mana 30 anak didik belajar seni tari tradisional tanpa dipungut biaya. Baginya, pelestarian budaya harus dimulai dari generasi muda, agar mereka mengenal dan mencintai warisan leluhur.
Di temui di Mapolres Magelang Kota, Aipda Ridha mengatakan kecintaannya terhadap seni tari bukanlah hal baru. Sejak tahun 2003, ia telah mendirikan Sanggar Tari Satrio Budaya di Muntilan, kota kelahirannya.
Lalu, sejak ditugaskan di Magelang pada tahun 2022, ia mulai mengembangkan seni tari di wilayah binaannya dengan membina Group Tari Cipto Manunggal. Grup ini sebenarnya telah berdiri sejak tahun 1982, namun perkembangannya semakin pesat setelah Aipda Ridha bergabung dan mengelolanya secara lebih modern.
Beberapa tarian khas yang ia ajarkan di antaranya Tari Topeng Ireng, yang sarat makna filosofis, Tari Kubro Siswo, yang mengandung nilai spiritual, serta Tari Rampak Buto, yang mencerminkan energi dan kekuatan.
Tak hanya membimbing anak-anak di sanggarnya, Aipda Ridha juga aktif membawa mereka tampil dalam berbagai event budaya, termasuk dalam Kirab Budaya HUT Kota Magelang.
Kegiatan ini menjadi ajang bagi para penari muda untuk menunjukkan kebolehan mereka sekaligus merasakan kebanggaan sebagai pewaris budaya daerah.(Hms Polres Magelang).