Cirebon.Panjinasionalnews.com.Pemerintahan Propinsi Jawa Barat memberikan perhatian serius terkait adanya kasus penahanan ijasah bagi siswa yang belum dapat melunasi SPP nya.Tidak bisa dipungkiri,bahwa kondisi masing-masing siswa berlatar belakang perekonomian yang tidak sama,ada yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,ada yang minus dan ada yang kondisi pas-pasan perekonomian keluarganya.Untuk itu terkadang untuk memenuhi kebutuhan SPP sekolahnya terlambat bahkan tidak bisa , karena itu harus menunggak SPP nya sampai lulus sekolah.Melalui kebijakan Gubernur Terpilih Dedi Mulyadi, pihaknya meminta agar sekolah-sekolah yang menahan Ijasah siswanya yang telah lulus, menyerahkan ijasahnya kepada siswa-siswi yang telah lulus sebagai alumninya.“Alhamdulillah di SMK Nasional ini proses pengembalian ijazah kepada alumni sudah berjalan sejak hari Selasa (28/2/2025) kemarin hingga hari ini.Pengembalian ijasah ini kami lakukan berdasarkan anjuran Gubernur Jawa Barat terpilih Pak Dedi Mulyadi,” ungkap Dian Puspita Mayasari selaku Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum SMK Nasional.“Kita masih bicara persoalan ijazah yang masih ditahan dan jumlahnya semakin menyurut karena banyak yang sudah diberikan, tapi ada juga yang belum memberikan. Untuk itu saya ingin menyampaikan dua hal pada warga silakan mana yang lebih disukai oleh warga atau lebih rasional menurut warga,” ujar Dedi Mulyadi (mengawali penyampaiannya dalam video yang dilansir di Instagram/Radar Bogor/Republik).
Pria yang disapa Kang Dedi Mulyadi ini memberi dua pilihan. Pertama, bantuan sebesar Rp600 miliar atau bisa jadi nanti bisa Rp650 miliar atau Rp700 miliar yang merupakan anggaran Provinsi Jawa Barat untuk bantuan sekolah diserahkan melalui sekolahnya masing- masing melalui rekening bendahara sekolah masing-masing.Pilihan kedua adalah anggaran itu dirubah skemanya menjadi bantuan beasiswa untuk warga yang tidak mampu yang sekolah di sekolah swasta.“Mereka yang datang ke sekolah untuk mengambil ijasahnya tanpa mengeluarkan biaya sedikitpun,” ujar Dian Puspita.“Ijasah yang belum diambil oleh alumni sebanyak 236 ijasah.Kami tidak menghalangi para alumni ini untuk membayar tunggakan SPP dengan cara dicicil akan kami terima,” pungkasnya.Dari data yang ada,menurut Dian Puspita jumlah tunggakan SPP yang tercatat di SMK Nasional sebesar Rp 525 juta sejak tahun 2012 sampai 2024.Memang patut diacungi jempol kebijakan Kang Dedi Mulyadi ini yang sangat peduli dan menaruh perhatian terhadap siswa-siswi yang sudah lulus tapi ijasahnya masih tertahan di sekolah karena belum melunasi tunggakan SPP nya.Jarang sekali Kepala Daerah terpilih yang mempunyai empati dan kepedulian terhadap nasib siswa sekolah yang mengalami penunggakan SPP karena kondisi perekonomian keluarga lemah.Semoga semua siswa yang telah mengambil ijasahnya dapat digunakan untuk melangkah menyongsong masa depannya lebih baik lagi.(***).