Madiun.Panjinasionalnews.com.Momen Hari Raya Idul Adha akan segera tiba, persediaan hewan qurban saat menjadi perhatian khusus pemerintah daerah.Baik menyangkut kuantitas maupun kualitas hewan qurban juga harus dipersiapkan sejak dini untuk mendukung kelancaran pelaksanaan Hari Raya Idul Adha.Jangan sampai stok persediaan kurang ataupun kualitasnya buruk karena terkena indikasi penyakit PMK yang sempat mewabah beberapa waktu lalu.Khususnya untuk wilayah Kabupaten Madiun melalui DKPP yang merupakan dinas yang bertanggung jawab terkait stok hewan qurban.Pengawasan yang di lakukan oleh DKPP Kabupaten Madiun antara lain melalui pemeriksaan mulut, mata, telinga kaki dan kulit pada hewan, kemudian pembagian vitamin dan desinfektan kepada para pedagang hewan agar hewan qurban tetap sehat sampai Hari H.
Kepala Bidang Peternakan DKPP drh. Bagus Sri Yulianta mengatakan bahwa pengawasan ini di lakukan secara rutin untuk menjaga kesehatan hewan Qurban, baik di pasar dan di tempat penjualan kambing ataupun sapi qurban minimal sepuluh hari sebelum hari H.Dikatakan pula selain pemeriksaan kesehatan hewan, pengawasan ini dilakukan untuk melihat jumlah populasi hewan Qurban.
“Kita melakukan pengawasan kesehatan dan sekaligus untuk melihat jumlah populasi hewan Qurban yang akan menjadi pertimbangan untuk persiapan hewan Qurban. Untuk populasi tahun ini meningkat karena jumlah ternak kambing domba ketersediaan kita cukup dari tahun ke tahun meningkat,” ungkap Bagus.(Dilansir dari Sumber Prokopim).
Jumlah polulasi Tahun ini Bagus menyebut meningkat 10 sampai 15 persen. Data Tahun 2024 jumlah hewan Qurban di Kab Madiun sebanyak 1.700 ekor sapi dan 16 ribu ekor kambing. Tahun ini kemungkinan meningkat. Pasca PMK sudah mulai pulih banyak pedagang yang stoknya meningkat sapi 5-7 ribu ekor kambing domba 30 ribu ekor.Dari hasil pengawasan di Pasar Basean dan tempat penjualan di nyatakan semua sehat. “Hari ini baik semua tidak ada gejala penyakit. ada sebagian yg tidak mau makan itu bukan Qurban tapi betina. tadi juga ada betina yang lahiran sudah kita berikan desinfektan obat dan vitamin,” pungkasnya
Sementara itu Samirin pedagang sapi warga Desa Sidorejo Kecamatan Wungu mengatakan bahwa harga sapi Qurban sudah mulai naik dua sampai tiga jutaan sejak sebulan yang lalu. Seminggu sebelum Hari H ia sudah menerima pesanan 90 ekor sapi. Harga sapi bervariasi mulai 21 sampai 30 jutaan.
“Harga sapi meningkat dua sampai tiga jutaan per ekor yang sebelumnya 21 juta sekarang 23 juta. Ini di kandang ada 83 ekor harga dengan harga 21 sampai 30 juta an sudah di pesan semua. Yang di luar kandang ada 15 ekor,” ungkapnya .
Sementara untuk perawatan hewan ternak,Samirin mengatakan rutin memberikan empon empon (ramuan tradisional), menjaga kebersihan dan rutin dilakukan pemeriksaan oleh dokter hewan.(***).